Tuesday 17 April 2018

Hundreds of Palestinians end hunger strike after reaching agreement with Israeli authorities

The hunger strike had evolved into one of the longest of such protests for 50 years
Hundreds of hunger-striking Palestinian prisoners ended their 40-day fast on Saturday after reaching a compromise with Israel for additional family visits, Israeli and Palestinian officials said. 
Israeli prison service spokeswoman Nicole Englander said the inmates declared an end to the strike on Saturday morning. She said it came after Israel reached a deal with the Palestinian Authority and the Red Cross for prisoners to receive a second family visit each per month. 
Hundreds of prisoners observed the strike they said was aimed at improving prison conditions. 
The hunger strike had evolved into one of the longest such protests with this many participants since Israel’s 1967 capture of territories that Palestinian’s seek for their state in the West Bank, east Jerusalem and the Gaza Strip. 
Englander said 1,578 prisoners participated in the hunger strike overall and 834 ended their fast on Saturday. She added that 18 prisoners were being treated in hospitals. 
Many Israelis view the prisoners as terrorists and have little sympathy for their demands. More than 6,000 Palestinians are currently in prison for offences linked to the Israeli-Palestinian conflict, for charges ranging from stone-throwing to weapons possession and attacks that killed or wounded Israeli civilians and soldiers. 
Palestinians rallied behind the hunger strikers as national heroes, relishing a rare break from deep divisions between two rival political groups, the Islamic militant group Hamas, which runs Gaza and Fatah, the movement of Western-backed Palestinian President Mahmoud Abbas who administers autonomous enclaves in the Israeli-occupied West Bank. Palestinians hoped the protest would draw the attention of a seemingly distracted international community as the Israeli occupation hits the 50-year mark in early June. 
Support for the prisoners is an emotional consensus issue; hundreds of thousands of Palestinians have been jailed by Israel at one time or another since 1967. 
Israel’s public security minister, Gilad Erdan, alleged that the hunger strike was motivated by a power struggle in Abbas' Fatah movement. He claimed that imprisoned strike organiser Marwan Barghouti cynically exploited his fellow prisoners to boost his standing in Fatah and secure his position as a possible successor to Abbas. Barghouti's family has denied such claims. 
Qadoura Fares, who runs the Palestinian Prisoners’ Club advocacy group, said negotiations took place between Israel officials and a committee from the prisoners, including Marwan Barghouti. He said negotiations began on Friday and were the first since the strike began. 
Mr Barghouti is serving five life terms after being convicted by an Israeli court of directing two shooting attacks and a bombing that killed five people. In prison since 2002, he never mounted a defence, saying the court had no jurisdiction over him. 
Earlier this month, Israel released footage it said shows Barghouti breaking his fast. Palestinians say the video is a fabrication. 


Friday 6 April 2018

Sistem Informasi SDM

Nama : I Made Hangga Aksara
NPM : 15114041
Kelas : 4K17

A)    Manajemen Tenaga Kerja
·         Manajemen tenaga kerja merupakan ma salah penting dan menuntut tanggung jawab paling besar
·         Dalam kenyataannya, tenaga kerja adalah salah satu sumberdaya yang dikelola secara lemah dalam operasi organisasi
·         Ada kebutuhan mendesak untuk lebih me nerapkan riset – riset keperilakuan dalam fungsi operasi organisasi, tentu saja tanpa meninggalkan aspek2 teknik dll. yang sangat membantu tugas manajer dalam meng kelola tenaga kerja 
DISAIN PEKERJAAN
       Disain pekerjaan adalah pekerjaan yang pa ling menantang dan membingungkan, kare- na alasan :
a. Sering terjadi konflik antara kebutuhan, tujuan pekerja dan kelompok pekerja dengan kebutuhan proses transformasi
            b. Sifat unik setiap individu
            c. Perubahan karakter atau sifat tenaga kerja dan pekerjaan itu sendiri
       Disain pekerjaan dapat didefinisikan seba gai fungsi penetapan kegiatan kerja secara organisasional 
MASALAH ALOKASI TENAGA KERJA
       Manajemen operasional sering mengha dapi masalah – masalah yang berhu bungan dengan alokasi optimal dari ber bagai macam sumberdaya yang produktif, terutama tenaga kerja yang mempunyai tingkat efisiensi berbeda untuk pekerjaan yang berbeda pula
       Masalah ini disebut masalah penugasan (assigment problem), yang merupakan su atu kasus khusus dari masalah linear pro – graming
       Salah satu teknik pemecahan masalah penugasan yang tersedia adalah metode Hungarian yang mula – mula dikem bangkan oleh matematikawan berke bangsaan Hongaria bernama D. Konig pada tahun 1916
       Model model penugasan bertujuan untuk mengalokasikan sejumlah sumberdaya un tuk sejumlah sama pekerjaan pada biaya total minimum
       Penugasan dibuat atas dasar bahwa setiap sumberdaya harus ditugaskan hanya untuk satu pekerjaan
ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/.../manajemen-tenaga-kerja.p..

B)    Subsistem kompensasi

Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan. Fungsi Kompensasi Menurut Martoyo (1994), fungsi kompensasi adalah :
a. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif
b. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Tujuan Kompensasi Sebagai bagian dari manajemen SDM, Martoyo (1994) berpendapat bahwa tujuan kompensasi adalah :
1. Pemenuhan kebutuhan ekonomi karyawan atau sebagai jaminan economic security bagi karyawan.
2. Mendorong agar karyawan lebih baik dan lebih giat.
3. Menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kemajuan.
4. Menunjukkan penghargaan dan perlakuan adil organisasi terhadap karyawannya (adanya keseimbangan antara input yang diberikan karyawan terhadap perusahaan dan output atau besarnya imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan).
Manajemen Kompensasi berkaitan dengan upaya memformulasikan dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan kompensasi. Manajamen kompensasi dalam organisasi secara umum bertujuan untuk membantu organisasi dalam mewujudkan keberhasilan jangka pajang. Menurut Davis dan Werther tujuan spesifik yg dicapai melalui manajemen kompensasi yang efektif adalah :
• Mendapatkan karyawan yang cakap/kompeten
• Mempertahankan karyawan yang sudah ada
• Menjamin terciptanya keadilan (equity)
• Memberi penghargaan atas perilaku yang diharapkan
• Mengendalikan biaya
• Mengikuti peraturan-peraturan atau hukum yang berlaku
• Menumbuhkan saling pengertian
• Membantu menciptakan efisiensi administrasi

Penentuan Kompensasi Besarnya kompensasi yang diberikan ditentukan oleh:
1) Harga / Nilai pekerjaan
2) Sistem kompensasi yang diterapkan, dan
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi Dalam pemberian kompensasi, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi tiga, yaitu:
a. Faktor intern organisasi,
b. Faktor Pribadi karyawan yang bersangkutan, dan
c. Faktor ekstern pegawai organisasi

C) Subsistem Benefit
Subsistem Benefit Subsistem Benefit Mencakup berbagai aplikasi yang menukung baik pegawai yang masih bekerja maupun telah pensiun. Aplikasi-nya meliputi : Defined Contribution. Defined Benefit, Pembelian Saham dan pemrosesan Klaim.Umumnya aplikasi dalam subsistem ini sangat rumit dan sukar dilaksanakan. Berdasarkan Undang-undang No.11 Tahun 1992 penyelenggaraan dan bentuk program dana pensiun dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit), yang dilakukan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan
2. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution) yang dilakukan oleh DPLK dan DPPK. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution)
a. Iuran ditentukan lebih dahulu baru dihitung manfaatnya.
b. Pada saat pensiun atau diakhir program, dana yang terkumpul akan dibelikan anuitas seumur hidup ke Perusahaan Asuransi Jiwa Anuitas adalah serangkaian pembayaran uang yang tetap jumlahnya dalam jangka waktu tertentu.
Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)
a. Manfaat Pensiun ditentukan lebih dahulu, baru kemudian diperhitungkan besar iurannya.
b. Mengenal Past Service Liabilities (PSL) atau kewajiban untuk memenuhi kewajiban masa lalu
c. Ada perhitungan aktuaria. (Aktuaria adalah ilmu yang mempelajari tentang meminimalisasi resiko)
Manfaat fleksibel atau Flexible Benefit Manfaat fleksibel atau flexible benefit merupakan program kombinasi antara asuransi dan investasi dan memberikan fasilitas yang sangat fleksibel terhadap manfaat asuransi maupun manfaat investasinya.
file:///C:/Users/Nila/Downloads/Subsistem%20Benefit.pdf

D) Subsistem penggajian atau tunjangan
Subsistem Penggajian/Tunjangan Subsistem Penggajian/Tunjangan merupakan informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
Fungsi Subsistem Penggajian/Tunjangan adalah: Mengotomatiskan proses membayar dengan mengumpulkan data tentang waktu dan kehadiran karyawan, menghitung berbagai potongan dan pajak, dan menghasilkan cek pembayaran berkala dan laporan pajak karyawan.
Data umumnya disuplai dari sumber daya manusia dan waktu tetap modul untuk menghitung deposit otomatis dan manual cek kemampuan menulis. Modul ini dapat mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan karyawan serta mengintegrasikan dengan sistem manajemen keuangan yang ada.
Sistem Pengolahan Data Sistem yang melakukan tugas pengolahan data adalah sistem pengolahan data. Dalam pandangan kita, sistem pengolahan data adalah sama dengan sistem akuntansi. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya komputer hanya diterapkan untuk tugas akuntansi dan, penggunaanya disebut pengolahan data elektronik atau EDP.
Selama beberapa tahun telah digunakan empat jenis pengolahan data :
• Sistem manual. Sistem pertama ini hanya terdiri atas orang pulpen, pensil, dan buku besar (ledger) untuk membuka entri. Buku besar menggambarkan record dari operasi perusahaan.
• Mesin keydriven, penemuan mesin ini seperti cash register, mesin ketik dan kalkulator meja meringankan tugas pengurusan data yang besar. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Materi-6 Shafira Adrizayani, ST., MMSI 2
• Mesin punched card, dengan cara yang sama sejumlah organisasi yang besar mencatat transaksi mereka dalam benituk punched card (kartu berlubang) dan menggunakan mesin punched card pemeliharaan dan pengolahan file yang penting.
• Komputer. Sekarang, semua organisasi yang besar dan sebagian besar organisasi yang lebih kecil mengandalkan komputer untuk melakukan mayoritas pengolahan data mereka
• Mesin punched card, dengan cara yang sama sejumlah organisasi yang besar mencatat transaksi mereka dalam benituk punched card (kartu berlubang) dan menggunakan mesin punched card pemeliharaan dan pengolahan file yang penting.
• Komputer. Sekarang, semua organisasi yang besar dan sebagian besar organisasi yang lebih kecil mengandalkan komputer untuk melakukan mayoritas pengolahan data mereka.
Era permulaan database ditandai dengan :
• Pengulangan data
• Ketergantungan data
• Kepemilikan data yang tersebar Konsep Database
• Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
• Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
• Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program.
• Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

file:///C:/Users/Nila/Downloads/Subsistem%20Penggajian.pdf